1.
Manajemen Aset didefinisikan menjadi sebuah proses pengelolaan aset
(kekayaan) baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis,nilai komersial, dan nilai tukar, mampu mendorong tercapainya tujuan dari individu
dan organisasi.
2. Manajemen Persediaan adalah
bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku
cadang dari suatu peralatan atau mesin.
3.
Management Logistik adalah manajemen dari seluruh aktivitas
pergerakan-penyimpanan (move store) dan
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan titik-titik pengumpulan/ asal (point of acquisition) dan titik-titik konsumsi/ tujuan (point of consumption).
Sumber: Menurut Ballaou (1985)
4.
Manajemen Distribusi fisik (physical distribution management) adalah memastikan produk tersebut sampai pada
tempat yang benar dan pada waktu yang tepat.
5. Manajemen Rantai
pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan
barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan barang
jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para pelanggannya dengan
cara yang efisien.
6. Manajemen
adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui
orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
7. Manajemen Keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Sumber: Pengertian Manajemen Keuangan menurut
Depdiknas (2000)
8. Manajemen Risiko
adalah suatu pendekatan yang terstruktur atau metodologi dalam upaya mengelola
ketidak pastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan
sumberdaya.
Summary:
Manajemen material berkaitan dengan perolehan (procurement)
dan pengangkutan material, suku cadang dan/atau persediaan barang jadi dari
tempat pembelian ke tempat pembuatan atau perakitan, gudang atau penyalur. Bahan-bahan
baku yang merupaan material merupakan aset perusahaan yang memiliki nilai
ekonomis sehingga berada dibawah penanganan manajemen aset. Manajemen persediaan
kemudian mengelola arus material dan ketersediaan material agar mempunyai
safety stock. Penyaluran material dari pemasok ke proses manufaktur dikelola
merupakan ruang lingkup manajemen logistik sebagai kegiatan inbound logistic. Setelah diproduksi,
tahapan selanjutnya adalah melakukan manajemen rantai pasok untu mengelola finish goods agar sampai ke tangan end user secara efektif dan efisien. Kemudian
dari sistem manajemen rantai pasok, keuntungan perusahaan melalui cash flow yang berasal dari customer
akan dikelola oleh manajemen keuangan. Dari semua proses itulah kemudian
perusahaan dapat menganalisa risiko-risiko yang dapat timbul dalam perusahaan
dimulai dari kegiatan memasok barang dari pemasok sampai menyalurkan finish goods ke tangan customer. Semua proses
kegiatan produksi di perusahaan dilakukan dengan melakukan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu : Planning, Organizing, Controlling, dan Actuating.